Senin, 18 Maret 2013

FANFICT - THE WAY TO BREAK UP (PART 2)

Judul : The Way To Break Up

Author : Nindy Audia Nadira (@nindyaudia)

Main Cast :
- Shin Ri Young (reader)
- Cho Kyuhyun

Support Cast :
- Jung Soo Jung (f(x) Krystal)
- Shin Minseok (Choi Minseok - SHINee Minho's brother - as Ri Young brother)
- Lee Sungmin (Super Junior Sungmin)
- Cho Ara (Kyuhyun's older sister)
- other Super Junior member

Genre : Romance

Rating : General

NB : Fanfict ini original dari pemikiran otak saya. Sedangkan tokoh adalah milik keluarga, agensi dan Tuhan YME. No copast! If you dare, please with credit ^^

-START-

"Ya! Ya, orang yang di TV itu!", ucap Minseok oppa histeris.

Dia...?

~~~~~

[Ri Young POV]

Aku hanya termenung di atas tempat tidur. Ini sudah lewat tengah malam.

Apa mungkin aku salah orang? Ah, tapi Minseok oppa mengenali wajahnya. Aku tidak mungkin salah. Aku yakin firasatku benar. Tapi, kalau itu memang dia, kenapa dia bahkan tidak menemuiku? Ah aku bisa gila!

~~~~~

[Back To The Past]

Seoul, 1996.

[Ri Young POV]

"Ri Young-a! Ayo pergi ke taman denganku! Aku dengar ada permainan baru!", teriak seseorang dari luar rumahku. Aku sangat mengenal suara itu.

"Kyuhyun oppa! Tunggu sebentar, aku belum selesai makan!", teriakku.

Tiba-tiba anak laki-laki itu masuk dan berdiri di hadapanku. Ia mencubiti pipiku dengan ekspresi gemas. "Kalau kau makan terus, kau akan seperti ahjussi penjual donat itu! Kau akan menjadi anak berumur 6 tahun yang paling gendut. Dan itu arti ya aku bisa mencubiti pipimu yang tembam setiap hari!", ancamnya.

"Aku tidak akan menjadi gendut! Lihat saja, nanti aku akan menjadi perempuan paling cantik sedunia! Dan kau akan terpesona padaku!", ucapku percaya diri.

"Baiklah, aku akan menunggu!", ucapnya.

Aku hanya mencibir. Enak saja mengataiku.

"Ya! Cepat habiskan! Mau pergi tidak?", ucapnya sambil memukul kepalaku.

"Iya!", teriakku lalu mengunyah makanan secepatnya.

~~~~~

"Oppa! Dimana permainan barunya?", tanyaku begitu sampai di taman bermain tanpa menemukan satupun permainan yang terlihat baru.

"Aku bohong!", ucapnya lalu mencibir.

Aku hanya melongo.

"Pembohong!", ucapku marah lalu meninggalkannya dan berjalan menuju ayunan.

"Ya! Jangan marah, sebenarnya aku mengajakmu kesini karena ada yang ingin kuberikan!", ucapnya.

Aku membalikkan badan dan melihatnya berjalan ke arahku.

"Ini kalung untukmu...", ucapnya begitu sampai di hadapanku.

Aku menatapnya bingung.

"Ini persis seperti milikku, jadi kau harus menyimpannya! Mengerti?", ucapnya lalu memasangkannya padaku.

"Gomawo...", ucapku senang.

Dia hanya tersenyum.

"Oppa tidak akan meninggalkan aku kan?", tanyaku.

"Kalau oppa pergi, bagaimana?", tanyanya.

"Aku akan mencarimu, aku janji...", ucapku sungguh-sungguh.

"Ya! Kenapa kau harus mencariku?", tanyanya lagi.

"Karena oppa teman terbaikku, aku sayang sekali padamu!", ucapku tulus.

"Adik kecil, aku juga sangat menyayangimu! Kau harus memegang janjimu, begitu aku meninggalkanmu, kau harus mencariku. Ingat itu!", ucapnya.

"Iya! Aku janji!", ucapku.

Kami terdiam sejenak.

"Tapi, seandainya aku meninggalkanmu, bagaimana?", tanyaku.

"Itu tidak mungkin terjadi...", jawabnya.

"Kenapa?", tanyaku bingung.

"Karena aku akan melihatmu setiap hari...", ucapnya lalu tertawa.

"Kau seperti penculik!", ucapku lalu ikut tertawa.

~~~~~

[Kyuhyun POV]

Aku baru saja bangun dan eomma sudah menyuruhku mandi, sedangkan ia memasukkan seluruh barang-barangku ke dalam kardus.

"Eomma, kenapa semuanya dimasukkan ke kardus?", tanyaku heran.

"Kita akan pindah ke London hari ini, jadi cepatlah bersiap, appa sudah memesan tiket, kita harus cepat...", ucap eomma tanpa memerhatikanku.

"Pindah? Kenapa tiba-tiba? Ri Young bagaimana? Aku tidak bisa meninggalkannya!", ucapku panik.

"Tidak ada waktu untuk Ri Young... Cepat, eomma sudah tidak sabar untuk pindah!"

~~~~~

[Back To Now]

[Ri Young POV]

"Ri Young-a, coba dengarkan ini....", ucap Soo Jung begitu kami duduk di salah satu bangku di taman sekolah. Ia menyodorkan earphone dan MP3 player miliknya padaku.

내 마음은 그대를 듣죠 머리부터 발끝까지
친구들 나를 놀려도 내 가슴은 모두 그대만 들려요
하나둘셋 그대가 웃죠 숨이 멎을 것만 같죠
그대 미소를 담아서 매일 사랑이란 요리하죠 영원히
I love you

Oh Tuhan, suara ini...

왜 그댄 나를 잠시도 나를 가만두지 않는 건지
기가 막히고 어이 없어도 내 가슴은 그대만 불러요
그댈 위해서 요릴 하는 난 휘파람에 신이 나죠
환하게 웃을 그대 모습에 손을 베도 내 맘은 행복하죠...

"Bagaimana? Bagus kan? Suaranya merdu...", ucap Soo Jung setelah menarik earphone begitu saja.

"Itu... Siapa?", tanyaku deg-degan.

"Namanya? Namanya... Choi... Choi... Ah, aku lupa. Yuri eonni memasukkan ini ke MP3 player ini kemaren. Astaga, siapa ya namanya.. Aku lupa!.", jawab Soo Jung.

"Benar-benar tidak ingat?", tanyaku memohon.

Soo Jung hanya menggeleng.

~~~~~

[Kyuhyun POV]

"Cho Kyuhyun! Kau termenung lagi?", panggil Ara noona. Ia memukul kepalaku.

Aku hanya mengusap kepalaku. Astaga, kenapa noona galak sekali?

"Aku sedang mencoba menciptakan lagu berbahasa jepang untuk debutmu disana, sedangkan kau malah termenung seperti itu! Kau sangat menyebalkan!", ucap Ara noona dengan wajah cemberut.

"Ah, maafkan aku, noona. Aku hanya sedang memikirkan sesuatu...", jawabku.

"Apa?", tanyanya dengan ekspresi penasaran.

"Bukan apa-apa, maafkan aku. Ayo kita lanjutkan...", jawabku lagi.

"Cho Kyuhyun, aku sudah mengenalmu sejak kau lahir. Kau tidak bisa berbohong padaku. Ceritakan sekarang!", perintahnya.

Aku hanya menunduk tanpa menjawabnya.

"Shin Ri Young?", tanyanya padaku.

Aku mengangkat kepala dan memandangnya takjub.

"Ah, aku benar. Kau masih belum berani menemuinya secara langsung?", tanya Ara noona padaku.

"Aku... Dia pasti tidak mau menemuiku...", jawabku lirih.

"Kenapa?", tanya Ara noona lagi.

"Karena aku meninggalkannya begitu saja, dia pasti marah...", jawabku lagi.

~~~~~

Aku berjalan ke arah gerbang Seoul International High School. Ri Young berada disini. Aku memerhatikan setiap yang dia lakukan disini tanpa dia ketahui. Tapi itu semua agak sulit sejak aku debut sebagai penyanyi. Ah, aku harus pandai menyamar selagi memperhatikannya. Aku sangat merindukannya.

Aku melihatnya keluar melalui gerbang. Seketika aku menunduk.

"Ri Young-a! Shin Ri Young! Ya! Kau ini manusia atau cheetah? Kenapa jalanmu cepat sekali?", panggil sebuah suara. Ah, suara perempuan. Itu pasti temannya.

Dan Ri Young berhenti tepat di sebelahku. Oh Tuhan!

"Apa?", jawab Ri Young.

"Taemin oppa mencarimu! Temui dia, sebentar saja!", ucap temannya.

"Aku tidak mau...", jawabnya lesu.

"Ya! Apa kau benar-benar berpikir kalau kau akan menemukan cinta pertamamu? Apa kau yakin dia masih mengingatmu?", tanya temannya lagi.

"Aku yakin. Karena dia takdirku!", ucapnya tegas.

Temannya memukul kepalanya dengan setumpuk buku.

Aku hampir saja akan memeluknya kalau temannya tidak memukul kepalanya.

Ri Young, bertahanlah sebentar lagi...

~~~~~

[Ri Young POV]

Aku hanya tertunduk sambil mencoreti kertas di dalam kamar. Kuhidupkan MP3 Player, mengingat kamarku yang sunyi.

차가운 가슴이 어느새 조금씩
녹아 내렸나 봐 니가 들어왔어
그리고 나도 몰래 내 가슴을 채웠어
언젠부터인가 집에 돌아오면
너를 떠올리고 있는 내 모습을
보면서 내 맘 속에 니가 있는 걸 알았어
Maybe you’re the one
Maybe 어쩌면
어쩌면 니가
내가 기다린 반쪽인건지
Maybe it is true
언제나 너무
가까이 있어서 몰랐었나봐
Baby I’m in love with you

"Ya! Ri Young! Musiknya kelas sekali! Aku sedang belajar, kau tahu?", teriak Minseok oppa yang sudah berdiri di pintu kamarku.

"Mianhae, Oppa...", ucapku tanpa menoleh kearahnya dan tetap sibuk pada kertas yang sedari tadi aku coreti.

Minseok oppa mendekat dan seketika menarik kertas yang ada ditanganku.

"Ya, berhentilah seperti ini. Kau harusnya mencari, bukan hanya menulis namanya seperti ini... Apakah hanya dengan kau menulis namanya, ia akan datang begitu saja? Carilah dia kalau kau memang benar-benar merindukannya...", ucap Minseok oppa.

Aku menatap Minseok oppa. Sejak kapan is sebijak ini?

"Apa? Aku hanya memberi saran...", ucapnya begitu sadar kupandangi.

"Oppa, gomawo...", ucapku lalu memeluknya.

-To Be Continued-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar